MomenIdul Adha Mempererat Silaturahmi Warga. BANDUNG.KOMPAS.TV, - Moment Idul Adha menjadi salah satu yang ditunggu warga masyarakat untuk berbagi kepada sesama sekaligus menjadi momen untuk mempererat persaudaraan diantara warga baik sesama muslim maupun antar umat beragama. Seperti yang dilakukan warga Rt 09 Rw 09 Cipamokolan Kota Bandung
Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, ampunan, dan kasih sayang. Di mana setiap dari kita lebih rajin meningkatkan ibadah untuk menjadi hamba yang bertakwa. Di mana dari setiap kita lebih mudah untuk memaafkan orang untuk mendapat ampunan Tuhan. Di mana setiap dari kita lebih ringan untuk saling berbagi dan memberi agar mendapat berkah dari ilahi. Semua itu, adalah wujud dari bulan Ramadhan sebagai momentum untuk mempererat tali persaudaraan di antara kita. Persaudaraan merupakan fundamen penting dalam membangun kemanjuan bangsa dan negara. Tanpa adanya rasa persaudaraan, mustahil kebersamaan bisa dirajut. Tanpa adanya kebersamaan, tak mungkin kemajuan dapat kita rebut. Sebab itulah, di bulan Ramadhan ini rasa pesaudaraan perlu kita perkuat untuk memupuk kebersamaan demi kemajuan bangsa dan negara. Islam pun mengajarkan pentingnya menjaga persaudaraan di antara umat manusia. Pasalnya, persaudaraan menjadi penyangga tatanan kehidupan yang kokoh dalam sebuah masyarakat. Tidak akan terbentuk sebuah masyarakat dan bangsa yang maju, bila di dalamnya tidak ada spirit persaudaraan. Al-Quran menegaskan agar umat manusia selalu membangun tali persaudaraan di antara mereka QS. al-Nisa [4] 1. Ayat di atas, secara eksplisit menyeru kepada setiap manusia, tidak hanya umat Muslim saja, tetapi seluruh umat manusia tanpa terkecuali untuk membangun tali persaudaraan. Artinya, al-Quran tidak hanya memerintahkan untuk membangun ukhuwwah Islamiyyah saja, tetapi juga ukhuwwah basyariyyah dan ukhuwwah wathaniyyah. Dalam konteks ini, bulan Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk mempererat tali persaudaraan, khususnya persaudaraan antarsesama umat Muslim. Bulan Ramadhan bisa dijadikan momentum untuk saling bersilaturahim guna memperkuat tali persaudaraan tersebut. Setidaknya, ada beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama, bulan Ramadhan adalah sarana memupuk kebersamaan umat Muslim. Kebersamaan di bulan ramadhan terasa kental sekali jika kita lihat berbagai macam ritual ibadah dan tradisi yang dilaksanakan. Shalat tarawih, tadarus al-Quran, kultum Subuh hingga buka bersama adalah aktivitas ritual ibadah yang sarat kebersamaan di bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan umat Muslim berbondong-bondong ke Masjid untuk melaksanakan ibadah tersebut guna mencapai derajat Muslim yang bertakwa. Shalat tarawih misalnya, masjid selalu terisi penuh oleh jemaah. Kalau pada hari biasa orang-orang cenderung sibuk dengan urusan dan pekerjaan masing-masing, tetapi di bulan Ramadhan mereka selalu berusaha menghentikan kesibukan mereka sedari sore menjelang magrib. Mereka bersiap memfokuskan segala aktivitasnya di malam hari untuk merebut pahala shalat tarawih berjamaah di masjid. Di sinilah kebersamaan umat Islam terasa lebih kuat. Dan karena kebersamaan itu, tali persaudaraan pun terasa lebih erat pula. Kedua, budaya bersedekah, saling berbagi dan memberi di bulan puasa. Kita temui di bulan Ramadhan banyak sekali orang-orang, lembaga masyarakat, DKM masjid, hingga organisasi pergerakan mahasiswa yang dengan suka rela berbagi takjil, makanan buka puasa hingga sembako. Budaya saling berbagi dan memberi ini hampir rata kita saksikan di seluruh penjuru Tanah Air. Saya menyaksikan sendiri, betapa terenyuhnya hati saya ketika melihat sekelompok organisasi mahasiswa membagikan takjil dan makanan buka puasa kepada pada sopir angkot, tukang ojek online, hingga pengendara umum di jalanan menjelang magrib. Mahasiswa, yang mungkin secara ekonomi masih terhitung belum mapan, tetapi faktanya di bulang Ramadhan ini mereka tetap bisa berbagi kepada sesama anak bangsa. Begitu pula pembagian takjil dan makanan buka puasa di masjid. Orang-orang yang datang duduk melingkar, menghadap sajian buka puasa, menunggu beduk Magrib ditabuh, untuk kemudian menyantap makanan yang tersedia bersama-sama. Bagi saya, semua itu merupakan sebuah budaya di bulan Ramadhan yang kian mempererat rasa persaudaraan kita. Sudah selayaknya budaya bersedekah, berbagi, dan memberi seperti ini terus dilestarikan dan dikembangkan. Tidak saja hanya dilakukan di bulan Ramadhan tetapi juga di hari-hari biasa. Kenyataannya, masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan kita untuk sekadar makan dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Saya yakin, jika hal ini dapat dilakukan, rasa persaudaraan kita, bahkan rasa persaudaraan nasional dapat segera dicapai. Dan pada akhirnya, kemajuan bangsa pun akan diraih. Akhir kata, bulan Ramadhan pada intinya telah mengajari kita tentang apa arti kebersamaan, saling berbagi, juga saling memberi. Dengan kebersamaan, berbagi, dan memberi di bulan Ramadhan rasa persaudaraan kita tumbuh. Walhasil, tidak salah kalau kita menyebut bulan Ramadhan adalah momentum untuk mempererat tali persaudaraan, khususnya persaudaraan sesama Muslim. Semoga bulan Ramadhan ini, tali persaudaraan kita semakin erat dan mesra.Menumbuhkankesadaran untuk membina persaudaraan serta meniadakan perpecahan adalah merupakan pengakuan akan hakekat bahwa manusia ini dihadapan Allah adalah sama. Sama-sama menjalankan amanah Allah dimuka bumi ini sesuai pekerjaan dan tugas masing-masing. Manusia di hadapan Allah semua sama kedudukannya, yang membedakan di antara mereka adalah
Gimana ya caranya supaya kita bisa mempunyai banyak saudara dan teman?. Apalagi bagi kita yang merupakan pendatang di sebuah kota atau daerah di mana hanya sedikit saja orang yang kita kenal. Sebagai makhluk sosial, kita pasti membutuhkan orang lain. Semakin banyak saudara dan teman yang kita miliki, akan semakin baik untuk hidup kita. Teman bisa menjadi jalan rezeki. Banyak hal positif yang bisa kita dapatkan dari pertemanan dan persaudaraan. Sebab itulah kita harus selalu mempertahankan setiap saudara dan teman yang kita miliki. Mereka merupakan salah satu dari hal terpenting dalam hidup kita. Banyak hubungan pertemanan yang kemudian berkembang menjadi ikatan persaudaraan, bahkan seringkali ada yang lebih baik hubungannya di banding dengan saudara kandung. Jadi untuk bisa memiliki banyak saudara tak harus dari saudara kandung bukan? nah, bagaimana caranya supaya kita bisa memiliki lebih banyak saudara dan teman? yuk kita baca tips berikut ini. 5 cara paling efektif untuk mempererat persaudaraan dan pertemanan Berikut adalah 5 cara untuk mempererat persaudaraan dan pertemanan 1. Selalu bersikap ramah Orang yang ramah disukai semua orang, sebaliknya orang yang jutek atau judes cenderung dijauhi orang. Sikap ramah selalu membuat kita tampak lebih baik di hadapan orang lain. Sikap ramah akan membuat kita mudah diterima oleh siapapun. 2. Membantu secara tulus Ketulusan memang tidak bisa dilihat, tapi bisa dirasakan. Ketulusan selalu terasa hangat seperti seduhan teh di pagi hari. Ketulusan akan dirasakan oleh orang lain dan mendekatkan kita kepadanya. Tuhan selalu membesarkan hal kecil yang dilakukan secara tulus dan mengecilkan hal besar yang dilakukan dengan niat atau motif tertentu. Biarlah ketulusan bekerja secara alami dengan izin Tuhan. 3. Berkirim hadiah Nabi Muhammad yang mulia Nabi dan Rasul dalam agama Islam mengatakan bahwa berkirim hadiah dapat memperat jalinan persaudaraan dan pertemanan. Hal ini memang sungguh benar adanya. Tentunya dilakukan dengan niat tulus untuk mempererat persaudaraan, bukan untuk kepentingan bisnis apalagi suap. 4. Saling berkunjung Jika kita ingin selalu diingat oleh orang lain, maka seringlah berkunjung ke rumah orang lain. Orang akan ingat dan sayang kepada kita jika kita sering berkunjung ke rumahnya. Kebiasaan saling berkunjung akan membuat jalinan persaudaraan dan pertemanan menjadi semakin erat. Hal yang perlu kita perhatikan adalah waktu yang tepat untuk berkunjung dan pandai melihat situasi, Jika tuan rumah sedang sibuk, sebaiknya kita tidak berlama-lama sehingga ia tidak terganggu dengan kedatangan kita. 5. Jangan banyak berkeluh kesah Sesungguhnya setiap orang memiliki masalah hidupnya sendiri-sendiri. Jika kita terlalu sering mengumbar keluh dan kesah kita, maka orang lain tak akan menyukai kita dan secara perlahan menjauhi kita. Sebaik-baik tempat berkeluh kesah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Biarlah Tuhan menjaga dan meringankan setiap masalah kita dengan cara yang sempurna, tanpa membuat orang-orang di sekitar kita menjauhi kita. Dengan 5 tips di atas semoga dapat mempererat jalinan persaudaraan dan pertemanan kita. Aamiin
Lebihdalam, Sigit juga berharap Hari Raya Idul Fitri dapat menjadi momentum untuk memperkuat tali persaudaraan dan persatuan, demi mewujudkan Indonesia yang tangguh dan tumbuh. "Semoga Allah SWT, melimpahkan rahmat dan karunia kepada kita sekalian untuk senantiasa mempererat tali persaudaraan, memperkokoh kebersamaan dan merajut persatuan demi
Apaitu Pesparawi merupakan sarana atau media peningkatan sumber daya manusia di bidang seni budaya yang bernapaskan kekristenan sekaligus sumber motivasi dan inspirasi untuk mempererat tali persaudaraan dan rasa kebersamaan dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
.